Monday 22 December 2014

Resep Sup Jagung



Dalam setahun ini, berat badanku naik turun drastis. Di bulan Januari sampai dengan Maret 2014, berat badanku di angka 46 kg. Setelah aku divonis oleh dokter, hamil - berat badanku naik drastis. Dari bulan April sampai September 2014, berat badanku di angka 65 kg. Dalam hitungan enam bulan, berat badanku naik 19 kg. Enam puluh lima kilogram adalah angka rekor muriku. Selama 27 tahun aku hidup di dunia ini, ini kali pertama aku berada di angka itu. Dan sekarang di bulan Desember 2014, berat badanku kembali mendekati angka normal, yaitu 50 kg. Masih berharap sih, aku bisa kembali di angka 46 kg. Tetapi suamiku dan orang-orang terdekatku mengatakan aku jauh terlihat lebih segar di angka ini (50 kg). 

Penurunan berat badanku yang drastis tentu saja tidak datang secara tiba-tiba dan begitu saja. Aku melakukan diet ketat selama 2,5 bulan untuk bisa mengurangi berat badanku sebanyak 15 kg. Yang kulakukan tentu saja dengan mengurangi makanan yang masuk ke mulutku. Mungkin inilah salah satu hal positif yang kuperoleh dengan berpulangnya anak kami kepadaNya. Aku tidak perlu makan banyak demi produksi asiku. Aku bisa melakukan diet ketat karena aku tidak perlu memikirkan asupan nutrisi bayiku. Tidak seperti ibu-ibu lainnya, yang baru melahirkan, yang tidak diizinkan untuk diet ketat karena masih harus memberikan nutrisi kepada bayi mereka. Aku bisa menurunkan berat badanku kembali tanpa harus memikirkan bayiku.

Di satu sisi, memang aku tidak terlalu suka makan. Aku selalu berharap suatu hari nanti manusia bisa menemukan solusi untuk tidak perlu makan dan bisa bertahan hidup. Ajaibnya ketika aku hamil, aku sangat suka makan. Jadi, tidak heran bukan selama aku hamil kurang lebih tujuh bulan, berat badanku naik 19 kg. Lagi, hal kecil yang kembali aku syukuri, setelah masa kehamilanku berakhir, aku kembali ke kebiasaanku semula, tidak suka makan sehingga membantuku daam mengurangi berat badanku.

Selain mengurangi makanan, aku sangat terbantu dengan kesenanganku yang suka berjalan kaki. Untuk melakukan aktivitasku, aku jauh lebih memilih untuk berjalan kaki dibandingkan harus naik ojek atau angkot. Apabila masih memungkinkan untuk dilalui dengan jalan kaki, aku akan berjalan kaki. Dan ini juga sangat membantuku di dalam menguangi berat badanku.

Menu favoritku selama aku melakukan diet ketat adalah sup jagung. Resep sup jagung ini sebenarnya aku peroleh dari berbagai sumber dan akhirnya aku modifikasi dan kuracik sendiri. 

Bahan yang dibutuhkan :
  • 6 biji ceker ayam
  • 4 ampela ayam, dipotong-potong sesuai selera
  • 4 hati ayam, dipotong-potong sesuai selera
  • 4 buah tahu, dipotong-potong sesuai selera
  • tiga tongkol jagung muda besar, disisir dulu
  • dua butir telur
  • 1 buah bawang bombay, diiris halus
  • 6 siung bawang merah, dihaluskan
  • 4 siung bawang putih, dihaluskan
  • 4 butir lada putih, dihaluskan
  • 2 sendok makan gula pasir
  • 1 sendok makan tepung maizena, dilarutkan dengan air
  • garam secukupnya
  • margarin secukupnya untuk menumis
Cara memasak :
  • Rebus ceker, ampela, dan hati ayam sampai mendidih.
  • Masukkan jagung dan tahu
  • Tumis bawang merah, bawang putih, lada putih menggunakan margarin, dilanjutkan dengan bawang bombay. Setelah aromanya ke luar, masukkan ke dalam rebusan ceker, ampela, dan hati ayam. Aduk.
  • Masukkan telur ke dalam air rebusan, aduk
  • Masukkan garam dan gula
  • Masukkan tepung maizena, aduk
  • Angkat dan sajikan
Satu lagi tips untuk mnegurangi berat badan adalah tidak makan malam. Untuk prestasiku di dalam mengurangi berat badan, aku mengucap syukur kepada Dia yang selalu ada untukku. Terima kasih Tuhan.

No comments:

Post a Comment