Thursday 19 November 2020

Imajinasi Liar di Kala Pandemi Covid 19

 



Selama masa pandemi ini dunia bisnis semakin terbuka bahwa sesunguhnya bekerja itu tidak harus selalu datang ke kantor. Ada banyak jenis pekerjaan yang ternyata bisa dilakukan tanpa harus datang ke kantor. Bahkan ada juga jenis pekerjaan yang dulunya tidak pernah terpikirkan dilakukan tanpa harus ke kantor, di masa pandemi semuanya jadi semakin terbuka. 

Dari pengalaman selama hampir 11 tahun bekerja di bagian Human Resource, terbersit beberapa pemikiran di kepala saya yang mungkin bisa menjadi perenungan untuk kita bersama-sama.

Sudah waktunya para HR di setiap perusahaan  memikirkan dan membuat klasifikasi  setiap jenis pekerjaan yang ada, khususnya di perusahan dimana dia bekerja. Adapun klasifikasi pekerjaannya adalah jenis pekerjaan yang wajib masuk kantor dan jenis pekerjaan yang bisa dilakukan tanpa harus ke kantor. Saya yakin, setiap perusahaan pasti ada posisi yang tidak perlu harus datang ke kantor, yang bisa dilakukan atau dimonitor jarak jauh. Dampak positif bagi perusahaan dengan menggunakan pendekatan ini adalah mengurangi biaya operasional dalam hal penyediaan ruangan, tunjangan transportasi, seragam, alat tulis kantor, dsb. Jika hal ini dibakukan dengan adanya kebijakan dari pemerintah juga akan lebih baik. Ada semacam UU baru misalnya bahwa setiap perusahaan diwajibkan memiliki karyawan yang bekerja tanpa harus ke kantor minimal 20 % dari total karyawan yang ada.

Jika nomor satu bisa dilakukan, maka hal ini juga akan berdampak kepada tatanan kehidupan sosial masyarakat. Orang – orang tidak perlu lagi berbondong-bondong merantau ke kota besar untuk mencari pekerjaan. Mereka bisa tetap tinggal di kampung halaman tanpa harus meninggalkan keluarga karena peluang jenis pekerjaan yang ada sudah semakin besar. Di pemikiran saya, Indonesia bisa menghemat penggunaan BBM dan lebih jauh lagi kemacetan di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Medan, Bandung, Surabaya akan berkurang dan bahkan mungkin tidak ada lagi. Polusi udara dan polusi suara akan berkurang, orang – orang tidak lagi menghabiskan banyak waktu di jalanan. Kota – kota besar tidak lagi tujuan yang seksi untuk dikejar, dengan demikian pemerataan jumlah penduduk dan perkembangan perekonomian di seluruh wilayah Indonesia pun akan semakin seimbang. Orang-orang muda dan pintar tidak akan menumpuk di kota-kota besar, mereka bisa berpencar di seluruh wilayah Indonesia yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap perkembangan wilayah di Indonesia. Sebagai contoh, saya sendiri yang berasal dari Balige – Sumatera Utara, jika ada peluang bekerja dari rumah saya tidak akan merantau ke Depok. Saya dan mungkin masih banyak lagi orang – orang seperti saya akan tetap tinggal di kampung halaman saya. Seiring berjalannya waktu kami pun akan berusaha agar kampung halaman kami berkembang dan sejahtera karena kami tinggal di sana. Kampung halaman bukan lagi hanya sebuah tempat yang harus kami kunjungi ketika natal atau di masa tua kami kelak. Hal yang serupa juga akan terjadi di wilayah – wilayah lain di Indonesia ini. Orang Papua akan memilih bekerja dari Papua tidak perlu merantau ke Pulau Jawa karena mereka bisa bekerja jarak jauh.

Jika peluang bekerja dari rumah akan semakin besar dan bahkan jika jenis pekerjaan yang bisa dikerjakan tanpa harus ke kantor lebih besar dibandingkan dengan yang harus ke kantor, maka masyarakat juga akan lebih bahagia karena mereka tidak perlu menghabiskan waktu yang banyak di jalanan karena macet seperti yang terjadi saat ini. Mereka tidak perlu berdesak-desakan di transportasi umum seperti kereta api, bis, dsb. Para ayah akan semakin banyak waktu bertemu dengan anak dan istrinya, para ibu yang juga adalah wanita karir sedikit banyak bisa mengurangi rasa bersalahnya jika harus meningalkan anak – anak mereka dengan pembantu. Masyarakat akan lebih banyak waktu untuk menikmati hidup, komunikasi dan kedekatan di dalam keluarga akan semakin terukir dan terjalin dengan mesra. Hal ini akan berpengaruh juga terhadap berkurangnya kenakalan anak-anak remaja karena mereka akan semakin terkontrol dimana peluang kedua orang tua mereka bekerja dari rumah yang bisa mengawasi dan membimbing mereka lebih banyak. Minimal ketika sarapan, makan siang, dan makan malam setiap keluara bisa melakukannya bersama-sama sebagai dampak dengan semakin banyaknya pekerjaan kantor yang bisa dilakukan dari rumah.

Masyarakat akan semakin hidup sehat. Dengan bekerja dari rumah, orang – orang akan semakin punya waktu luang untuk memasak, tidak selalu jajan dan makan di luar lagi. Saya banyak melihat di media sosial, selama masa pandemi ini, orang – orang semakin menemukan aktivitas-aktivitas positif, semisal memasak, bertaman, merajut, memlihara ikan, dan sebagainya. Pandemi ini sesungguhnya tidak seburuk yang dipikirkan. Ada banyak ide – ide kreatif yang muncul dan yang mungkin bisa dilakukan setelah ada pandemi ini.

Saya menyadari bahwa di dunia ini, tipe manusia ekstrovert lebih banyak dibandingkan dengan tipe manusia introvert. Hal – hal positif yang mungkin saya sebutkan di atas muncul mungkin saja sebagai respon manusia untuk bisa bertahan hidup dan beradaptasi di masa pandemi ini. Kita tidak pernah tahu sampai kapan pandemi ini akan ada di muka bumi ini. Oleh karena itu, bukankah sudah selayaknya alih – alih untuk kembali ke kehidupan kita sebelum pandemi, mengapa kita tidak menciptakan system yang baru. Mari kita duduk bersama di perusahaan masing – masing, apabila Anda adalah pengusaha dan memiliki posisi yang strategis di perusahaan Anda, kita ciptakan pekerjaan yang bisa dilakukan tanpa harus ke kantor. Jika dirasa bahwa karyawan tidak akan  bekerja efektif bekerja dari rumah, mari kita buat system yang baik dalam hal penilaian kinerja berdasarkan produktifitas.

Perkembangan teknologi di zaman sekarang ini telah memungkinkan kita untuk tidak diperbudak oleh jam kerja dan ruang kantor ber -AC. Kita kembalikan esensi dari sebuah bekerja, produktif dan sebagai mandat budaya. Bekerja itu bukan untuk semata-mata mencari dan mengumpulkan uang, melainkan untuk melanjutkan karya Allah akan dunia ini melalui kita. Dimana itu tidak melulu harus dilakukan di kantor.

Mari kita jadikan pandemi ini sebagai pembelajaran buat kita untuk merevolusi apa yang disebut dengan pekerja kantoran. Di tahun 2020 ini, sekiranya kita bisa melahirkan dan menciptakan pekerjaan yang bisa membuat kita lebih menghargai dunia ini, mengelolanya sesuai dengan rencana Tuhan atas hidup kita.

 

 


No comments:

Post a Comment