Monday 2 November 2020

Tujuh obat waras selama pandemi covid 19

Saya teringat ketika memasuki tahun 2020, saya sangat kuatir sekali. Saya merasa tidak berdaya penuh dengan kecemasan. Apa yang saya rasakan saat itu sepertinya menjadi sebuah firasat bahwa tahun 2020 akan menjadi tahun yang sangat sulit untuk kulalui secara mental. Saya bersyukur sampai saat ini saya menemukan 7 hal yang bisa menjadi senjata saya dalam menjalani hari - hari saya di situasi saat ini.

Beberapa hal yang terus aku pelajari dan praktekkan selama pandemi covid 19 ini adalah:

 

1.   Berhenti untuk menyuruh Tuhan melakukan ini dan itu kepadaku. Sebagai gantinya aku berusaha keras membuat list untuk mengingatkanku akan segala keajaiban yang telah Tuhan lakukan, mulai dari hal yang terkecil dan terlihat sepele sampai ke hal - hal besar dalam hidupku. Intinya adalah fokus dengan berkat-berkat yang sudah Tuhan berikan bukan dengan apa yang belum diberikan.

2.   Berhenti mempercayai bahwa aku tidak bisa mengontrol pikiranku. 

Dulu ketika di sekolah minggu, aku tidak mengerti maksud lagu ini:

Aku bukan pasukan berjalan, pasukan berkuda, pasukan menembak

Aku tidak menembaki musuh, tapi aku laskar Kristus

Aku laskar Krisus, siap grak!

Sekarang aku memahami bahwa pikiranku adalah medan pertempuran, dimana layaknya sebuah pertempuran ada kalanya pikiranku dikepung, dikuasai,  dikontrol bahkan dibajak.  Seperti lagu sekolah minggu di atas, aku adalah laskar Kristus, aku harus memenangkan setiap pertempuran yang ada di pikiranku karena hanya dengan demikianlah aku bisa mengontrol pikiranku. Dan Tuhan sendiri juga memberikan kuasa serta kebebasan untukku.

3.   Aku mulai mengkonsumsi ‘makanan sehat’ untuk otak. Aku mulai dengan membaca hal – hal yang inspiratif, informasi – informasi yang menenangkan jiwa, kata – kata yang hangat didengar.

4.   Alih – alih untuk selalu mengekspos apa yang aku rasakan, aku memilih untuk mengekpos apa yang aku percayai. Bukan berarti aku menolak berbagai emosi yang kualami, tapi aku memilih untuk mengucapkan, melafalkan, mengekspresikan apa yang aku percayai, yang kuyakini dengan berpegang pada firman Tuhan. Adapun ayat favoritku adalah  Aku percaya bahwa Tuhan adalah setia, Ia akan menguatkan hatiku dan memeliharaku terhadap yang jahat (2 Tesalonika 3: 3). *

5.  Satu fakta yang aku tahu bahwa pikiran positif tidak lahir begitu saja, mereka perlu dihadirkan, diciptakan, dibuat ada. Sementara pikiran negatif tidak akan pergi, kalau tidak diusir. Seperti menanam benih unggul, memerlukan perawatan yang ekstra, khusus dan diniatkan agar benih tersebut tumbuh dan menghasilkan buah. Demikian halnya dengan pikiran positif, perlu dilatih. Dan segala hal yang negatif perlu dicabut, dibasmi, disingkirkan.

Aku pernah membaca tulisan yang mengatakan, aku tidak bisa melarang burung terbang di atas kepalaku, tetapi aku bisa melarang mereka untuk membuat sangkar di atas kepalaku. Hal-hal negatif bisa saja terjadi di dalam hidupku akan tetapi aku tidak akan membiarkan mereka membajak pikiranku.

6.   Merayakan setiap proses kecil yang sudah kulalui

Aku menyadari kalau selama ini aku nyaris tidak pernah memberikan apresiasi kepada diriku atas segala sesuatu yang sudah kulakukan. Tuhan saja setiap selesai melakukan penciptaan di tiap harinya Dia mengapresiasi diriNya dengan mengatakan, Dia melihat bahwa semuanya itu baik.

Setiap hari sebelum tertidur, aku mengatakan kepada diriku kerja bagus, Rani walaupun masih banyak hal yang belum selesai, yang masih perlu dikerjakan setidaknya untuk apa yang telah kulakukan, aku belajar dari Tuhan untuk memberikan penghargaan bahwa semuanya baik.

7.   Memiliki pengharapan dan iman kepada Tuhan bahwa rencanaNya selalu yang terbaik.

Percaya bahwa rencana Tuhan yang terbaik adalah sebuah tantangan buatku, apalagi karena aku tidak tahu cerita akhir dari Tuhan terhadapku akan  seperti apa. Aku yang adalah tipe orang yang fokus kepada hasil, membuatku frustasi menanti akan hasil akhir dari rencana Tuhan di dalam hidupku. Kuberjuang mengandalkan Tuhan setiap hari dan tidak menduakan dia dengan sumber daya yang kumiliki.

 

Ketujuh hal di atas sampai saat ini masih terus aku praktekkan menjalani pandemic covid 19 ini. Belum sempurna, tapi itu menjadi point penting untuk membuatku terus waras menjalani hari – hariku.

 

* 2 Tes 3 : 3 --> kata mu aku ganti jadi ku

 

 

 

2 comments:

Apjul Gultom Kimia (AGK) said...

Sangat menginspirasi ito..mauliate

Apjul Gultom Kimia (AGK) said...

Mantap ito. Sangat mengisnpirasi

Post a Comment