Saya teringat ketika
memasuki tahun 2020, saya sangat kuatir sekali. Saya merasa tidak berdaya penuh
dengan kecemasan. Apa yang saya rasakan saat itu sepertinya menjadi sebuah
firasat bahwa tahun 2020 akan menjadi tahun yang sangat sulit untuk kulalui secara
mental. Saya bersyukur sampai saat ini saya menemukan 7 hal yang bisa menjadi
senjata saya dalam menjalani hari - hari saya di situasi saat ini.
Beberapa hal yang terus
aku pelajari dan praktekkan selama pandemi covid 19 ini adalah:
1. Berhenti
untuk menyuruh Tuhan melakukan ini dan itu kepadaku. Sebagai gantinya aku
berusaha keras membuat list untuk mengingatkanku akan segala keajaiban yang
telah Tuhan lakukan, mulai dari hal yang terkecil dan terlihat sepele sampai ke
hal - hal besar dalam hidupku. Intinya adalah fokus dengan berkat-berkat yang
sudah Tuhan berikan bukan dengan apa yang belum diberikan.
2. Berhenti
mempercayai bahwa aku tidak bisa mengontrol pikiranku.
Dulu ketika di sekolah minggu, aku tidak
mengerti maksud lagu ini:
Aku bukan pasukan
berjalan, pasukan berkuda, pasukan menembak
Aku tidak menembaki
musuh, tapi aku laskar Kristus
Aku laskar Krisus, siap
grak!
Sekarang aku memahami bahwa pikiranku adalah
medan pertempuran, dimana layaknya sebuah pertempuran ada kalanya pikiranku dikepung,
dikuasai, dikontrol bahkan dibajak. Seperti lagu sekolah minggu di
atas, aku adalah laskar Kristus, aku harus memenangkan setiap pertempuran yang
ada di pikiranku karena hanya dengan demikianlah aku bisa mengontrol
pikiranku. Dan Tuhan sendiri juga memberikan kuasa serta kebebasan
untukku.
3. Aku
mulai mengkonsumsi ‘makanan sehat’ untuk otak. Aku mulai dengan membaca hal –
hal yang inspiratif, informasi – informasi yang menenangkan jiwa, kata – kata
yang hangat didengar.
4. Alih
– alih untuk selalu mengekspos apa yang aku rasakan, aku memilih untuk
mengekpos apa yang aku percayai. Bukan berarti aku menolak berbagai emosi yang
kualami, tapi aku memilih untuk mengucapkan, melafalkan, mengekspresikan apa
yang aku percayai, yang kuyakini dengan berpegang pada firman Tuhan. Adapun
ayat favoritku adalah Aku percaya bahwa Tuhan adalah setia, Ia
akan menguatkan hatiku dan memeliharaku terhadap yang jahat (2 Tesalonika 3:
3). *
5. Satu
fakta yang aku tahu bahwa pikiran positif tidak lahir begitu saja, mereka perlu
dihadirkan, diciptakan, dibuat ada. Sementara pikiran negatif tidak akan pergi,
kalau tidak diusir. Seperti menanam benih unggul, memerlukan perawatan yang
ekstra, khusus dan diniatkan agar benih tersebut tumbuh dan menghasilkan buah.
Demikian halnya dengan pikiran positif, perlu dilatih. Dan segala hal yang
negatif perlu dicabut, dibasmi, disingkirkan.
Aku pernah membaca tulisan yang mengatakan, aku
tidak bisa melarang burung terbang di atas kepalaku, tetapi aku bisa melarang
mereka untuk membuat sangkar di atas kepalaku. Hal-hal negatif bisa saja
terjadi di dalam hidupku akan tetapi aku tidak akan membiarkan mereka membajak
pikiranku.
6. Merayakan
setiap proses kecil yang sudah kulalui
Aku menyadari kalau selama ini aku nyaris tidak
pernah memberikan apresiasi kepada diriku atas segala sesuatu yang sudah
kulakukan. Tuhan saja setiap selesai melakukan penciptaan di tiap harinya Dia
mengapresiasi diriNya dengan mengatakan, Dia melihat bahwa semuanya itu
baik.
Setiap hari sebelum tertidur, aku mengatakan
kepada diriku kerja bagus, Rani walaupun masih banyak hal yang belum selesai,
yang masih perlu dikerjakan setidaknya untuk apa yang telah kulakukan, aku
belajar dari Tuhan untuk memberikan penghargaan bahwa semuanya baik.
7. Memiliki
pengharapan dan iman kepada Tuhan bahwa rencanaNya selalu yang terbaik.
Percaya bahwa rencana Tuhan yang terbaik adalah
sebuah tantangan buatku, apalagi karena aku tidak tahu cerita akhir dari Tuhan
terhadapku akan seperti apa. Aku yang adalah tipe orang yang fokus
kepada hasil, membuatku frustasi menanti akan hasil akhir dari rencana Tuhan di
dalam hidupku. Kuberjuang mengandalkan Tuhan setiap hari dan tidak menduakan
dia dengan sumber daya yang kumiliki.
Ketujuh hal di atas sampai saat ini masih terus
aku praktekkan menjalani pandemic covid 19 ini. Belum sempurna, tapi itu
menjadi point penting untuk membuatku terus waras menjalani hari – hariku.
* 2 Tes 3 : 3 -->
kata mu aku ganti jadi ku
2 comments:
Sangat menginspirasi ito..mauliate
Mantap ito. Sangat mengisnpirasi
Post a Comment